Sudah seminggu lamanya, stok LPG 3 kilogram langka di Kota Kendari. Peningkatan harga drastis hingga mencapai Rp80 ribu, terjadi hingga di tingkat pengecer.
- Kadin Sultra Bantu Dana ke Pengusaha Kecil Bikin Perusahaan Sendiri
- Arahan Presiden, Pj Gubernur Sultra Rangkul Kepala Sekolah dan Pelajar Se-Sultra Ciptakan Pemilu Damai
- Bank BTN Gelar Lelang Properti Expo 2022
Baca Juga
Pantauan pada sejumlah pangkalan penyedia LPG 3 kilogram, terjadi pembatasan jatah dari Pertamina. Salah seorang pemilik pangkalan, Wati mengatakan baru satu kali mendapatkan jatah dari Pertamina selama Oktober 2023.
"Biasa sampai 2 atau 3 kali dari Pertamina, kalau sudah begini biasa warga banyak berebut," ujar Wati, Rabu (25/10/2023).
Dia mengaku, pihaknya tak mengetahui penyebab kelangkaan gas dan pembatasan stok. Namun dia memastikan, dalam beberapa hari terakhir, stok selalu habis diserbu warga hanya dalam beberapa menit.
Terlihat di lokasi pangkalan penyedia LPG 3 kilogram, warga sekitar berebutan saat mobil pembawa tabung LPG membongkar muatan di depan pangkalan. Hanya dalam waktu sekitar 10 menit, sekitar 50 tabung gas habis dibeli warga.
"Kalau sudah begini kami tak bisa larang, hanya kami batasi setiap orang hanya bisa bawa 1 kilogram saja, disertai KTP atau identitas," ujar Wati.
Dia mengungkapkan, selalu mematok harga standar Harga Eceran Tertinggi (HET). Saat ini HET LPG 3 kilogram mencapai Rp22 ribu per tabung.
"Harga Rp22 ribu, saya tetap jual standar. Paling banyak setiap warga bisa dapat 1 tabung dengan membawa KTP sesuai domisili mereka di sekitar pangkalan," kata Dewi.
Meskipun pangkalan mematok HET dengan harga terjangkau, berbeda dengan tingkatan pengecer. Saat ini, warga mengaku mendapatkan harga LPG 3 kilogram hingga Rp80 ribu pada sejumlah titik di Kota Kendari.
Darno (48) salah seorang warga, mengatakan pengecer sudah mematok harga hingga Rp80 ribu. Sebelumya, harga di tingkat pengecer mencapai Rp70 ribu.
"Kami tetap beli, meskipun kaget juga. Karena di rumah harus tetap memasak," ujar Darno.
Pihak Pertamina Kendari melalui rilis resminya, mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi kelangkaan gas. Pertamina menyatakan, sudah menyediakan stok cukup bagi warga di Kota Kendari.
Humas Pertamina Kendari Fahrougi Andriani Sumampouw mewanti-wanti agar tidak terjadi pembelian secara berlebihan.
Kata dia, salah satu penyebab kelangkaan gas yakni adanya kebakaran pada salah satu SPBU di Konawe. Saat ini, pihak Pertamina Kendari sementara dalam proses recovery produksi LPG 3 kilogram.
"Di Sulawesi Tenggara terdapat 3 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 2 di kota Kendari dan 1 di Kolaka, dengan beroperasinya 1 SPPBE di Kolaka ini merupakan recovery produksi LPG 3 Kg dari SPPBE sebelumnya yang terkena musibah kebakaran," kata Fahrougi Andriani Sumampouw.
Diinfokan sebelumnya atas kejadian insiden letupan api di salah satu SPBE di kabupaten Konawe, Pertamina melakukan alih suplai dari SPBE lainnya untuk memenuhi kebutuhan LPG bagi masyarakat kota Kendari.
Pertamina juga telah melakukan monitoring secara berkala di beberapa pangkalan yg tersebar di wilayah kota Kendari guna memastikan harga jual di pangkalan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Seperti diketahui bahwa LPG 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.
Bentuk pengawasan Pertamina untuk harga itu sampai di tingkat agen dan pangkalan, untuk harga di pedagang eceran diperlukan tim pengawasan terpadu dari pihak Pemda dan Aparat Penegak Hukum untuk mengawasi dan menindak tegas oknum yang menjual LPG 3 kg di luar HET.
Langkah Pemkot Kendari
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari Alda Kesutan Lapae menyatakan, sudah menurunkan tim terpadu hingga ke tingkat pengecer. Menurut dia, kelangkaan LPG 3 kilogram akibat dari adanya pembatasan dari pihak Pertamina.
Dia juga membenarkan peningkatan harga eceran gas kilogram mencapai Rp 90 ribu per tabung. Hal ini sudah terjadi selama beberapa hari.
"Laporan dari tim, kelangkaan gas terjadi di pangkalan. Kami akan menemui pertamina Kendari sebagai distributor gas LPG dan mengkonfirmasi kelangkaan gas di tingkat pangkalan," ujarnya.
Dia juga mengungkap, selama ini peningkatan harga drastis terjadi pada tingkatkan pengecer. Dia mengaku mendapatkan informasi dari timnya, kenaikan harga secara ugal-ugalan terjadi di tingkat pengecer.
"Sudah kami cek ke pengecer, kami juga heran kenapa pengecer seperti ini. Dari mana ini mereka dapat tabung gas sampai bisa melambung harganya, kami akan periksa ke pengecer juga, siang ini kami kumpulkan informasi untuk ditindaklanjuti," ujar Alda Kesutan Lapae.
- Ganjar Kampanye di Kendari, Petani Sulawesi Tenggara Mengeluh Harga Pupuk Meroket
- Hilang 2 Hari, Buruh yang Terjatuh dari Jembatan Bahteramas Kendari Ditemukan Tim SAR
- Dampak Kemarau Panjang, Lanal Kendari Bantu Kebutuhan Air Bersih 4 Desa di Konawe