Empat orang nelayan di Konawe Selatan, diduga ditembak polisi, Jumat (24/11/2024) sekitar pukul 02.00 Wita. Keempatnya, merupakan warga Desa Cempedak, Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan.
- Tangkap STS, KPK Segel 2 Ruangan di DPRD Jatim
- Firli Bahuri Benarkan Tangkap Tangan Bupati Pemalang
- Nelayan Tewas di Konawe Selatan Diduga Ditembak Secara Brutal Pakai Senapan Serbu, 1 Oknum Polisi Ditahan
Baca Juga
Kempatnya diketahui bernama, Macho, Allung, Putra dan Ucok. Keempat orang ini, selain mengalami luka tembakan, juga mengalami sejumlah luka akibat dibacok senjata tajam.
Macho, seorang korban penembakan, tewas usai mengalami pendarahan dan luka pada bagian dada kanan. Korban mengalami luka bacok di bagian lengan tangan kanan dan lutut tangan kanan.
Sedangkan, tiga orang lainnya dalam perawatan di RS Bhayangkara Kendari. Ketiga orang ini, awalnya dirawat di RS Santa Ana namun pihak kepolisian memindahkan ketiganya ke rumah sakit milik Polri.
Dari keterangan keluarga korban, ketiga orang ini juga mengalami luka tembak. Allung, mengalami luka pada bagian paha. Putra mengalami luka tembak pada bagian bokong. Sedangkan, Ucok mengalami luka pada bagian dada kanan.
Kepala Desa Cempedak Sapirudin saat dikonfirmasi di Rumah Sakit mengatakan, dari keterangan warga desa, ketiganya sedang melaut saat terjadi penembakan. Menurut warga, Ketiganya, berada di tengah laut.
"Mereka naik body batang (perahu panjang bermesin) saat terjadi penembakan," ujar Sapirudin.
Amsar, salah seorang warga mengatakan, setelah terjadi penembakan, korban luka-luka sempat dirujuk ke Rumah Sakit Langara di Kabupaten Konawe Kepulauan.
Namun, karena fasilitas tidak memadai, mereka kemudian kembali dirujuk untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit yang berada di Kota Kendari.
"Saat itu, warga di sekitar lokasi datang saat mendengar bunyi tenbakan dan mereka melihat kondisi korban sudah tertembak," ujar Amsar, salah seorang warga dj Desa Cempedak saat ditemui di Rumah Sakit Santa Ana.
Dir Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu sempat datang di rumah sakit melihat kondisi kedua korban. Saat dikonfirmasi terkait penembakan, dia membenarkan, keempatnya merupakan para pelaku bom ikan. Menurut Faisal, keempatnya memberikan perlawanan saat petugas mendatangi TKP.
"Saat di TKP terjadi perlawanan, barang bukti sudah kami amankan semua di Polairud," ujar Kombea Faisal.
Dia menolak memberikan klarifikasi saat wartawan menanyakan terkait jumlah petugas yang melakukan penembakan. Dia juga menolak memberikan klarifikasi saat ditanyakan luka-luka yang dialami ketiga korban selamat.
Saat ini, ruang IGD RSUD Santai Ana dalam penjagaan ketat pihak kepolisian. Salah seorang korban penembakan, Ucok saat ini dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Kendari.
- Diminta Pindahkan Motor, Pria di Palembang Mengamuk dan Ancam Bunuh Tetangga
- KPK Soroti Banyak Proyek Infrastruktur yang Mangkrak di Kaltim
- Diamankan di Mapolda Papua, Bupati Mimika akan Dibawa KPK ke Jakarta