Dua Perwakilan Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya, mengunjungi Kadin Sulawesi Tenggara, Kamis (26/10/2023). Keduanya yakni, Kepala Bidang Politik dan Ekonomi John McDaniel dan Asistennya, Adrian Johan.
Keduanya bertemu Direktur Eksekutif Kadin Sultra Budi Amin, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Wilayah Sukarni dan Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Sastra Alamsyah.
John McDaniel menyatakan, saat ini Amerika tengah berupaya menjalin kerjasama yang lebih luas di bidang pertambangan dengan indonesia. Menurut John, pihaknya siap membantu stakeholder di Indonesia, mendorong praktek pertambangan yang baik dengan memperhatikan aspek lingkungan. Saat ini, pihak Amerika sementara membangun silaturahmi untuk mencapai kerjasama yang lebih luas.
Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Tenggara Bidang Investasi, Sastra Alamsyah mengatakan saat ini Sultra memiliki potensi yang besar di bidang pertambangan. Kadin mencatat, ada sebanyak 112 IUP dan lima daerah industri baru pertambangan di wilayah Sultra.
Sastra memaparkan, kelima area ini mencakup daerah Industri PT Virtue Dragon National Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Konawe, Indonesia Pomala indistrial Park Pomala (IPIP), Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) di Routa Konawe, daerah industri Motui di Konawe Utara yang masih dalam proses pembebasan lahan serta daerah industri Kota Kendari.
"Potensi Sultra ini sangat besar, sehingga kedepannya kerjasama ini memang diperlukan dengan memperhatikan tata kelola operasi perusahaan dan kerjasama yang baik," ujar Sastra.
Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Tenggara Bidang Pengembangan Wilayah, Sukarni menambahkan, saat ini potensi Sulawesi Tenggara bukan hanya nikel. Namun, ada komoditas aspal dan emas di wilayah Buton, Konawe Selatan dan Bombana. Menurutnya, pada satu sisi, pihak Kadin melihat investasi sebagai potensi ekonomi. Namun, tetap mmemperhatikan dan memiliki pertimbangan besar terhadap efek negatif dari dampak industri pertambangan.
"Sehingga, pada prosesnya Kadin terus mendorong ke pemerintah pusat bagaimana setiap investor mengutamakan tata kelola pertambangan yang baik dalam setiap operasinya," ujar Sukarni.
Direktur Eksekutif Kadin Sulawesi Tenggara Budi Amin menyatakan, kedatangan pihak Konsulat Jenderal Amerika Surabaya merupakan salah satu bentuk silaturahmi kepada Kadin Sulawesi Tenggara. Menurutnya, saat ini kondisi potensi industri di wilayah Sultra menjadi perhatian banyak negara industri.
"Peran Kadin, menyampaikan ini ke pemerintah apakah bisa ditindaklanjuti dalam bentuk kerjasama atau sebaliknya, tentunya Kadin mendorong investasi ini dilakukan dengan memperhatikan tata kelola industri yang sudah diatur pemerintah sesuai jalurnya," ujar Budi Amin.