Jagad media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang merekam Presiden Partai Buruh Said Iqbal bersama rekan-rekannya sedang makan menu bakaran alias grill. Video itu, dinarasikan direkam saat massa buruh berdemonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
- Jokowi: Pemulihan Hak Korban Pelanggaran HAM Berat Tidak Menegasikan Proses Yudisial
- Jokowi Akui, Pandemi Covid-19 Tertanggulangi Berkat Amal Usaha Muhammadiyah
- Hanya PDIP Setuju Sistem Coblos Partai, Koalisi Jokowi Terancam Pecah
Baca Juga
Dalam video, di atas meja tersaji makanan berupa daging dan beberapa orang yang menjadi juru masak.
Sejumlah netizen, menghubungkan video yang beredar dengan momen para serikat buruh yang melakukan aksi demo tolak UU Cipta Kerja.
Menyikapi beredarnya video itu, Said Iqbal menegaskan rekaman kejadian berlangsung saat ia melakukan konsolidasi se-Jawa Tengah di Cilacap, pada akhir bulan Juli 2023.
"Waktu itu kami melakukan konsolidasi di tempat yang disewa, sangat sederhana, lokasinya adalah lokasi buruh. Setelah konsolidasi, makan siang," kata Iqbal.
Saat itulah, Said Iqbal mengaku dirinya ditawari oleh pimpinan Partai Buruh di Cilacap untuk makan di kantor saja dengan sajian menu dari para buruh korban PHK yang membuka usaha kuliner.
"Teman-teman Partai Buruh Cilacap dan pimpinan buruh Cilacap mengajak saya 'bang presiden, jangan makan siang di restoran, ayo makan siang di kantor buruh dan merasakan masakan kaki lima milik buruh-buruh yang di-PHK'," katanya.
"Hari itu di Cilacap yang ada di video itu, kami duduk di kantor milik Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap, FSBMC. Gedungnya sederhana, di ujung jalan buntu. Mereka beli sendiri itu katanya, patungan," imbuhnya menjelaskan.
Lanjutnya, makanan yang disajikan itu pun adalah makanan kaki lima bukan makanan mewah seperti narasi yang tersebar dalam video di media sosial.
"Makanan yang disajikan itu adalah makanan kaki lima milik buruh yang ter-PHK oleh pabrik migas," pungkasnya.
- Saleh Daulay: Isu Reshuffle Hanya Ramai di Media
- Tegakkan Keadilan Sengketa Pemilu 2024, Demokrat Gelar Pelatihan untuk Badan Hukum Partai
- Kalau Wiranto Benar-benar Gabung, PAN Tak Akan Dapat Limpahan Suara