Guna menekan polusi udara di wilayah Jabodetabek, pemerintah mendorong pengelolaan tenaga listrik sebagai alternatif jangka panjang. Arahnya, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai pengganti kendaraan berbahan bakar fosil untuk mengurangi polusi udara.
- Tukang Cukur Dukung Anies Jadi Presiden, Nasdem Purwakarta Makin Pede Raih Kemenangan
- Ini Kriteria Capres yang akan Diusung PDIP di Pilpres 2024
- Fakta Impor Esemka dari China Merendahkan Rakyat Indonesia
Baca Juga
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai penggunaan listrik perlu diperhatikan, jika masih menggunakan sumber energi yang meningkatkan polusi seperti tenaga uap maka itu bukan solusi terbaik.
“Meskipun listrik digunakan untuk energi mobil, tapi ketika sumber energi pertamanya masih tenaga uap di tengah Jakarta ya, akan menjadi beban juga tidak akan berpengaruh secara signifikan,” kata Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/8).
Menurutnya, solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan polusi udara ini dengan mengubah energi yang lebih ramah lingkungan.
“Panas bumi misalnya. Meskipun panas bumi itung-itungannya mahal,” katanya.
Legislator dari Fraksi PDIP DPR RI ini mengatakan, pemerintah perlu menghitung beban negara untuk mengubah PLTU dengan tenaga yang lebih ramah lingkungan namun tidak membebani APBN.
“Tapi, itu perlu dikalkulasi dengan cermat untuk mengurangi beban yang ada di Jakarta dengan cara mengubah PLTU dengan yang lebih ramah,” tutupnya.
- Andi Sinulingga: Ruhut Sitompul Penjilat Terdepan Jokowi!
- Berdasarkan Sejumlah Indikasi, Indonesia Sukses Gelar KTT G20
- Hadiri Acara HUT Ke-58 Partai Golkar sampai Akhir, Jokowi: Pak Airlangga Istimewa!